Pakar: Putusan Kasus Kopi Sianida Tidak Apple to Apple dengan Perkara Yosua

MetroTV, Pakar Hukum Pidana Jamin Ginting mengungkapkan putusan sidang Jessica Kumala Wongso dalam kasus kopi Sianida tidak ‘apple to apple’ apabila jadi alat bukti di perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Kasus Jessica disebut tidak mengandung unsur perencanaan.

“Saya kira ini salah, karena membuat dia (Ferdy Sambo) dihukum. Seharusnya dia (pengacara terdakwa) cari putusan yang dibebaskan dari tuntutan hukum. Kalau begini berarti sang pengacara setuju kliennya dihukum 20 tahun,” kata Jamin, Kamis (29/12/2022).

Pengacara Keluarga Yosua alias Brigadir J, Martin Lukas, mengungkap alasan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersenyum beberapa kali saat putusan sidang Jessica Kumala Wongso dalam kasus kopi Sianida dibacakan di persidangan. Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah, menjadikan putusan tersebut sebagai alat bukti dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J.

“Menurut saya ada dua hal yang menyebabkan Jaksa tertawa. Pertama adalah putusan yang dibacakan merupakan hasil unduhan pribadi dari directory Mahkamah Agung. Ini jelas tidak bisa dipakai, karena bukti itu harus diperoleh secara sah,” kata Martin, Kamis (29/12/2022).

Martin menyebut Febri Diansyah seharusnya mengajukan surat permohonan kepada MA untuk meminta nomor putusan dengan tujuan jelas.

“Kedua, ternyata isi putusannya merugikan. Apa merugikannya? Ternyata unsur Pasal 340 terpenuhi. Jadi itu menurut saya,” imbuhnya.

Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah, menjadikan putusan sidang Jessica Kumala Wongso perihal kasus kopi Sianida sebagai salah satu alat bukti dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Hal itu diungkapkan Febri saat memaparkan 35 alat bukti di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

#Metrotv #topreviewmetrotv #sidangsambo #ferdysambo #putricandrawathi #brigadirj